RINDUKU MEMUNCAK
By: Agus Arifin
Robi’ul Awal…
Angin berhenti sejenak menyambutnya
Bumi bersuka cita menyambutnya…
Langit Quraisy pun tak seperti biasa..Cerah bersinar menunjukkan tajinya
Ketenangan itu pecah..Berubah mencekatm..
Tatkala terdengar gemuruh hentakan kaki psukan bergajah..
Menghancurkan semu yang dilewatinya.
Semua itu mejadi saksi atas lahirnya manusia suci
Muhammad Rasulullah…
Demi Allah..dialah rahmat bagi semesta ini
Dialah ruh bagi kehidupan ini
Membawa risalah suci…melanjutkan tugas para nabi
Duhai Rasululah…
Sungguh beruntung orang-orang yang yang hidup di zamanmu
Orang-orang yang menjadi sahabat dekatmu
Orang-orang yang dapat menjabat erat tanganmu
Orang orang yang dapat mencium harum tubuhmu, yang harumnya mengalahkan minyak kasturi
Dan melihat wajahmu yang tampan dan memancarcahaya kenabian
Sungguh…Kami rindu padamu ya Rasul..
Kerinduan ini sudak memuncak dan tak tertahankan lagi
Kami rindu nasihat-nasihatmu yang mampu meluluhkan hati..
Sekeras hati Umar bi Khattab, Kholid bin Walin dan juga Hamzah
Kami rindu senyummu yang ketika melihanya, para sahabatmu merasa tenang dan bahagia
Kami rindu pemimpin yang arif dan bijaksana sepertimu
Egkau begitu mencintai rakyatmu, dan rakyatmu pun mencintaimu
Ya Rasul…
Kelembutan hatimu mampu menjadi mampu menjadi penyebb hidayah bagi umatmu
Masih segardi ingatanku..
Ketika engkau peri ke Thoif untuk menyampaikan risalah kenabian yang suci.
Engkau disambut dengan lemparan batu dan hinaan
Yang tak pantas diberikan kepada manusia suci sepertimu
Mereka sebut engkau gila..engkau pembohong…engkau tukang sihir…
Hati ini menangis tatkala membayangkan penderitaanmu
Tanpa belas kasihan mereka terus menghujanimu dengan batu
Hingga tubuhnmu yang suci itu penuh dengan tetesan darah
Tiada sekitpun engkau marah, apalagi mendoakan Azab bagi mereka…tidak sedikitpun
Engkau malah menadahkan tanganmu
Dari bibirmu yang suci engkau berdoa
“Ya Allah Ampunilah mereka, sesungguhnya mereka tidak tahu atas apa yang mereka perbuat. Berikanlah keberkahan atas penduduk Thoif”.
Maha suci Allah yang telah mengutus engkau sebagai penutup para nabi
Sungguh kami ingin bersamamu ya Rasulullah
Kami ingin dekat denganmu..sedekat jari telujuk dan jari tengah
Bumu inimenangis tatkala mengantar kepergianmu
Sahabat-sahabatmu pun begitu…
Tak kuat menahan rasa sedih yang menggelora di dalam dada
Karena demi Allah…Engkau jauh lebih mereka cintai daripada anak dan istri mereka
Di akhir hayatmu…sebulum ruh mu terlepas dari ragamu
Engkau punmasih memikirkan umatmu
Ummatii…ummatii…ummatii..
Ya Rabb..Izinkalah kami melihat wajah Rasulullah walau hanya dalam mimpi
Kerinduan ini sudah tak tertahankan lagi..sudah Memuncak…
Kumpulkanlah kami kelak di surge-Mu
Bersama Rasulullah, Abu Bakar, Umar, Utsman, Ali, Khadijah, Aisyah dan para sahabat lainnya.
Ya rabb..Samaikanlah salam cinta dari kami untuk keasihmu…Rasulullah SAW.
Karenasekali lagi…Kerinduan kami telah MEMUNCAK….