Selasa, 13 April 2010

.....

RINDUKU MEMUNCAK

By: Agus Arifin

Robi’ul Awal…

Angin berhenti sejenak menyambutnya

Bumi bersuka cita menyambutnya…

Langit Quraisy pun tak seperti biasa..Cerah bersinar menunjukkan tajinya

Ketenangan itu pecah..Berubah mencekatm..

Tatkala terdengar gemuruh hentakan kaki psukan bergajah..

Menghancurkan semu yang dilewatinya.

Semua itu mejadi saksi atas lahirnya manusia suci

Muhammad Rasulullah…

Demi Allah..dialah rahmat bagi semesta ini

Dialah ruh bagi kehidupan ini

Membawa risalah suci…melanjutkan tugas para nabi

Duhai Rasululah…

Sungguh beruntung orang-orang yang yang hidup di zamanmu

Orang-orang yang menjadi sahabat dekatmu

Orang-orang yang dapat menjabat erat tanganmu

Orang orang yang dapat mencium harum tubuhmu, yang harumnya mengalahkan minyak kasturi

Dan melihat wajahmu yang tampan dan memancarcahaya kenabian

Sungguh…Kami rindu padamu ya Rasul..

Kerinduan ini sudak memuncak dan tak tertahankan lagi

Kami rindu nasihat-nasihatmu yang mampu meluluhkan hati..

Sekeras hati Umar bi Khattab, Kholid bin Walin dan juga Hamzah

Kami rindu senyummu yang ketika melihanya, para sahabatmu merasa tenang dan bahagia

Kami rindu pemimpin yang arif dan bijaksana sepertimu

Egkau begitu mencintai rakyatmu, dan rakyatmu pun mencintaimu

Ya Rasul…

Kelembutan hatimu mampu menjadi mampu menjadi penyebb hidayah bagi umatmu

Masih segardi ingatanku..

Ketika engkau peri ke Thoif untuk menyampaikan risalah kenabian yang suci.

Engkau disambut dengan lemparan batu dan hinaan

Yang tak pantas diberikan kepada manusia suci sepertimu

Mereka sebut engkau gila..engkau pembohong…engkau tukang sihir…

Hati ini menangis tatkala membayangkan penderitaanmu

Tanpa belas kasihan mereka terus menghujanimu dengan batu

Hingga tubuhnmu yang suci itu penuh dengan tetesan darah

Tiada sekitpun engkau marah, apalagi mendoakan Azab bagi mereka…tidak sedikitpun

Engkau malah menadahkan tanganmu

Dari bibirmu yang suci engkau berdoa

“Ya Allah Ampunilah mereka, sesungguhnya mereka tidak tahu atas apa yang mereka perbuat. Berikanlah keberkahan atas penduduk Thoif”.

Maha suci Allah yang telah mengutus engkau sebagai penutup para nabi

Sungguh kami ingin bersamamu ya Rasulullah

Kami ingin dekat denganmu..sedekat jari telujuk dan jari tengah

Bumu inimenangis tatkala mengantar kepergianmu

Sahabat-sahabatmu pun begitu…

Tak kuat menahan rasa sedih yang menggelora di dalam dada

Karena demi Allah…Engkau jauh lebih mereka cintai daripada anak dan istri mereka

Di akhir hayatmu…sebulum ruh mu terlepas dari ragamu

Engkau punmasih memikirkan umatmu

Ummatii…ummatii…ummatii..

Ya Rabb..Izinkalah kami melihat wajah Rasulullah walau hanya dalam mimpi

Kerinduan ini sudah tak tertahankan lagi..sudah Memuncak…

Kumpulkanlah kami kelak di surge-Mu

Bersama Rasulullah, Abu Bakar, Umar, Utsman, Ali, Khadijah, Aisyah dan para sahabat lainnya.

Ya rabb..Samaikanlah salam cinta dari kami untuk keasihmu…Rasulullah SAW.

Karenasekali lagi…Kerinduan kami telah MEMUNCAK….